9 Apa yang dimaksud resolusi spasial pada data citra satelit? Berikan contoh data citra resolusi tinggi (high resolution) dan data resolusi rendah (low resolution). 10) Jelaskan pengaruh perbedaan resolusi spasial citra satelit yang digunakan sebagai data dasar dengan peningkatan kualitas data spasial yang dihasilkan.
Sistem Informasi Geografis SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data yang berhubungan dengan lokasi-lokasi di permukaan bumi. Jadi sebenarnya apa itu Sistem Informasi Geografis? Apa saja komponennya? Apakah ada aplikasi khusus untuk SIG? Bagaimana cara analisisnya? Oke, yuk kita bahas! Sistem Informasi Geografis berasal dari gabungan 3 kata Sistem, Informasi, dan Geografis. Dari ketiganya, dapat dipahami bahwa Sistem Informasi Geografis adalah penggunaan sistem berisi informasi mengenai kondisi Bumi dalam sudut pandang keruangan. Sobat, sebelumnya apakah kalian sudah pernah mempelajari penginderaan jauh? Penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis SIG tidak bisa dipisahkan. SIG merupakan sistem khusus untuk mengolah data base yang berisi data referensi geografis dan memiliki informasi spasial. Masukan data SIG banyak diperoleh dari citra penginderaan jauh. Semua informasi itu diproses dengan menggunakan komputer yang kemudian dapat dikombinasikan menjadi informasi yang diinginkan. Jadi singkatnya, SIG merupakan sistem yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala data yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah. Komponen-Komponen SIG SIG dibentuk oleh komponen-komponen yang saling terkait. Terdapat tiga komponen penting dalam SIG yaitu 1. Perangkat Keras Hardware Perangkat Keras ini berupa perlengkapan yang mendukung kerja SIG, seperti CPU, monitor, printer, digitizer, scanner, plotter, CD rom, VDU, dan flash disk. Bagian-bagian perangkat keras beserta fungsinya yaitu a. CPU Central Processing Unit perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua instruksi dan program b. VDU Visual Display Unit komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU c. Disk drive bagian CPU untuk menghidupkan suatu program d. Tape drive bagian dari CPU yang menyimpan data hasil pemrosesan e. Digitizer alat untuk mengubah data teristris menjadi data digital digitasi f. Printer alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil g. Plotter berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar. 2. Perangkat lunak Software Perangkat lunak Software, yaitu komponen SIG yang berupa program-program pendukung kerja SIG seperti input data, proses data, dan output data. Contoh perangkat lunak dari SIG adalah program kerja seperti Q-GIS, ArchView, dan ArcGis. 3. Manusia User/Brainware Manusia sebagai pengguna brainware, yaitu pelaksana yang bertanggung jawab dalam pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis. Komponen brainware-lah yang mengolah data hasil lapangan untuk selanjutnya diproses atau di-digitasi menjadi sebuah peta yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan fungsinya. Tahapan-Tahapan Kerja SIG Oke, kita lanjut pada tahap kerja SIG, Sobat Pintar. Jadi, SIG itu tahapan kerjanya gimana, sih? Kok bisa sampai jadi peta digital? Yuk, simak! Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja SIG meliputi 1. Tahap Masukan Input Tahap pertama dalam tahapan kerja SIG adalah tahap masukan input. Tahapan input ini terdiri dari sumber data dan proses memasukkan data. a. Sumber Data Sobat, kita harus menyiapkan dulu data-data yang akan di-input di sistem SIG. Data-data tersebut bersumber dari - Data penginderaan jauh seperti citra, baik citra foto maupun citra nonfoto, data foto udara, dan citra satelit. - Data teristris atau data dari lapangan seperti data pH tanah, salinitas air, curah hujan, persebaran penduduk, data pasien positif Covid, dan lain sebagainya. Data teristris ini bisa disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja. - Data peta biasanya sudah dalam bentuk peta digital. Ada data spasial sungai, jalan, tata guna lahan, dan lain sebagianya. Kalian tinggal input saja sesuai dengan keperluan pembuatan. Sumber Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Kecamatan Balongpanggang Gresik b. Proses Pemasukan Data Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langsung saja dimasukkan ke dalam aplikasi SIG. Ada dua jenis data yang bisa di-input dalam SIG yaitu - Data Spasial Data spasial adalah data atau informasi yang memiliki referensi atau koordinat geografis. Cara memasukkan data spasial ke dalam sistem SIG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu digitasi dan penyiaman scanning. Contoh hasil digitasi jalan pada Peta Rupa Bumi Kecamatan Balongpanggang Gresik - Data Atribut Data atribut adalah data yang memberikan penjelasan mengenai setiap objek, fenomena, atau informasi yang ada di permukaan bumi. Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif yang diperoleh dari pengisian angket, wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif contohnya peta tata guna lahan, seperti data permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan dan lain sebagainya Sedangkan data kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai objek. Contoh data atribut kuantitatif jalan di Kecamatan Balongpanggang Gresik 3. Tahap Pengolahan Setelah kita mengumpulkan data-data dari berbagai sumber dan data tersebut sudah kita input pada SIG, barulah kita memulai tahap pengolahan data. Tahap pengolahan data ini meliputi manipulasi dan analisis data seperti membuat basis data baru, menghapus basis data, mengedit data, mengisi dan menyisipkan data kedalam tabel. 4. Tahap Keluaran Output Nah, Sobat. Kalau peta rupa bumi kalian sudah selesai, maka kalian bisa langsung menyajikannya. Penyajian data SIG dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu hardcopy, softcopy, dan bentuk elektronik bentuk biner. Berikut contoh hasil akhir dari tahapan kerja SIG dari digitasi Kecamatan Balongpanggang Gresik Photo by Aku Pintar Analisis Data Sistem Informasi Geografis Kita bahas lebih lanjut mengenai analisis SIG. Analisis SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan pengguna data seperti analisis klasifikasi, overlay, networking, buffering, dan tiga dimensi. Kita jabarkan satu persatu analisisnya. 1. Analisis Klasifikasi Analisis klasifikasi adalah suatu proses mengelompokkan data keruangan spasial. Contohnya dalam klasifikasi pola tata guna lahan untuk permukiman, pertanian, perkebunan, atau hutan berdasarkan analisis data. 2. Analisis Overlay Analisis overlay adalah proses untuk menganalisis dan mengintegrasikan tumpang tindih dua atau lebih data keruangan yang berbeda. Contohnya dalam analisis daerah rawan erosi dengan menggabungkan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air. Photo by Fakultas Ilmu Kelautan UNRI 3. Analisis Networking Analisis ini bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis networking seringkali dipakai dalam sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas, maupun pipa air minum atau saluran pembuangan. 4. Analisis Buffering Analisis ini menghasilkan penyangga berbentuk lingkaran atau poligon yang meliputi suatu objek sebagai pusatnya. Dengan menggunakan analisis buffering, kalian bisa mengetahui berapa parameter objek dan luas wilayahnya. Photo by 5. Analisis Tiga Dimensi Analisis ini digunakan untuk memudahkan pemahaman karena data divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi. Penerapannya bisa digunakan untuk menganalisis daerah yang rawan terkena bencana. Fungsi Sistem Informasi Geografis SIG memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya yaitu 1. SIG untuk Inventarisasi Sumber Daya Alam Singkatnya, manfaat SIG untuk inventarisasi Sumber Daya Alam SDA adalah sebagai berikut - Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi, dan barang tambang lainnya. - Untuk mengetahui kawasan lahan potensial dan lahan kritis. - Untuk mengetahui kawasan lahan pertanian dan perkebunan. - Untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan. - Untuk memantau daerah pasang surut guna mengembangkan lokasi pertanian atau kepentingan lain. - Untuk memetakan kesuburan tanah yang diperlukan dalam usaha pertanian. 2. SIG untuk Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan dengan memanfaatkan SIG dapat dilakukan melalui analisis peta-peta tematik. Dengan analisis ini, kita dapat mengetahui kemampuan lahan. Sebagai contoh, perencanaan pembangunan terminal bus dapat memanfaatkan peta jaringan jalan, peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta trayek angkutan, maupun peta harga tanah. 3. SIG untuk Perencanaan Ruang SIG bermanfaat sekali untuk perencanaan suatu wilayah. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan menggunakan SIG. SIG juga digunakan untuk mengetahui persebaran penduduk. Persebaran penggunaan lahan, baik untuk pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, maupun rumah sakit, seluruhnya juga menggunakan SIG. 4. SIG untuk Perencanaan Transportasi Dalam bidang transportasi, pemetaan SIG digunakan untuk inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, serta analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaan. 5. SIG untuk Mitigasi Bencana SIG dalam mitigasi bencana dapat digunakan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas utama penanggulangan bencana. SIG juga digunakan untuk mengidentifikasi sumber bencana, menentukan lokasi sebagai tempat evakuasi, mengidentifikasi luas area yang terkena bencana, dan lain sebagainya. Bagaimana, Sobat? Seru bukan, belajar tentang SIG? Saat ini Sumber Daya Manusia yang ahli SIG sangat dibutuhkan oleh negara, lho. Semua pembangunan, penataan kota, dan bahkan bantuan untuk masyarakat juga membutuhkan data SIG. Yuk, belajar tentang SIG dan materi lainnya, lengkap dalam fitur Belajar Pintar. Writer Nur Lailatul Maghfiroh Editor Deni Purbowati, QorinMETEOROLOGI1.jelaskan apa yg dimaksud pelana anti cyconal (pada sistim isobar tdk tertutup) system tekanana pe Contoh Soal Meteorologi Mete o rologi 1.a Siklon tropis adalah suatu daerah sempit dengan tekanan udara yang sangat rendah dikelilingi angin dengan kecepata
- Contoh Sistem Informasi Geografis SIG saat ini mudah ditemukan. Aplikasi SIG telah merambah berbagai bidang di Indonesia, termasuk untuk kepentingan pendataan yang bisa diakses oleh publik maupun perumusan kebijakan pemerintah. SIG pada dasarnya merupakan sistem informasi yang khusus untuk pengelolaan data yang mengandung informasi spasial bereferensi keruangan. Secara umum, SIG dapat diartikan sebagai sistem komputer dengan kemampuan membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis. Teknologi SIG bisa dipakai untuk keperluan penyelidikan ilmiah, perencanaan pembangunan dan tata guna lahan, pengelolaan sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kartografi, perencanaan rute, perumusan berbagai kebijakan, pengelolaan informasi kesehatan, dan lain sebagainya. Kemunculan SIG merupakan bukti bahwa disiplin geografi bisa dengan cepat mengadopsi inovasi teknologi terbaru di bidang komunikasi dan informasi. Evolusi SIG pun berlangsung cepat. Dalam beberapa dekade, ia berkembang dari semula konsep menjadi ilmu yang diaplikasikan di seluruh dunia untuk berbagai keperluan juga Apa yang Dimaksud dengan Sistem Informasi Geografis Pendapat Ahli Apa Saja Unsur-unsur atau Komponen Peta Beserta Penjelasannya? Merujuk situs resmi ESRI, perusahaan pemasok software sistem informasi geografis internasional dan GIS bebasis web yang berpusat di California, AS, sejarah kemunculan SIG bermula dari dekade 1960-an. Perintisan SIG diawali dengan penggunaan teknologi komputer untuk implementasi geografi kuantitatif. Roger Tomlinson 1933-2014 merupakan ahli geografi yang dijuluki "Bapak SIG." Tomlinson adalah ilmuwan yang pertama memulai, merencanakan, dan mengembangkan Sistem Informasi Geografis. Pada tahun 1963, Tomlinson berhasil membangun Sistem Informasi Geografis Kanada yang merupakan SIG terkomputerisasi pertama di dunia. Pemerintah Kanada meminta Tomlinson untuk membuat inventarisasi sumber daya alamnya yang dapat dikelola. Untuk melaksanakan tugas itu, Tomlinson kemudian menggunakan komputer untuk menggabungkan data sumber daya alam dari semua provinsi di Kanada. Dia menciptakan desain komputasi otomatis untuk menyimpan dan memproses data dalam jumlah besar, yang memungkinkan Kanada memulai program pengelolaan lahan secara nasional. Tomlinson pula yang yang memberi nama metode itu dengan nama Sistem Informasi juga Jenis-jenis Penelitian Geografi Berdasarkan Bentuk, Metode, Tujuan Apa Saja Pemanfaatan Penginderaan Jauh dalam Berbagai Bidang? Tidak berselang lama, di tempat lain, akademikus Universitas Northwestern, Howard Fisher menciptakan salah satu program perangkat lunak komputer untuk pemetaan yang paling awal muncul. Software yang dibuat di tahun 1964 itu bernama SYMAP. Di tahun 1965, Fisher juga menginisiasi Laboratorium Harvard untuk pengembangan Grafika Komputer. Sejumlah software generasi pertama untuk pemetaaan disempurnakan di laboratorium tersebut. Laboratorium yang sama juga menjadi pusat penelitian untuk analisis dan visualisasi data Aplikasi Sistem Informasi Geografis Sebagai sistem, SIG berfungsi untuk mengumpulkan, mengatur, mengelola, menyimpan, dan menyajikan segala jenis data informasi yang berkaitan dengan kondisi geografis suatu wilayah. Melalui SIG, beragam data dikelola di database, dan disajikan untuk membantu pengguna mengindentifikasi informasi berdasarkan menggabungkan peta digital dengan berbagai jenis data yang relevan sehingga penyajian informasi pemetaan menjadi jauh lebih efisien. Misalnya, mengutip publikasi ITS, SIG dapat membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana Informasi Geografis SIG tak hanya dapat diaplikasikan untuk dokumentasi beragam fenomana alam, tapi bisa pula dimanfaatkan untuk bermacam bidang dengan jangkauan luas. Mengutip laman LPPPTK KPTK, SIG dapat digunakan untuk keperluan penataan kota, perencanaan wilayah, hingga memetakan sebaran penularan Covid-19. Contoh penggunaan SIG untuk pemetaan sebaran Covid-19 ialah Portal WebGIS peta daring yang dibangun oleh gabungan tim ahli dan peneliti Universitas Indonesia UI. Portal WebGIS itu memuat informasi persebaran lokasi pasien yang positif Covid-19, gambaran zona wilayah berdasar kerawanan penularan Covid-19, hingga jarak para pasien dengan fasilitas kesehatan. Portal WebGIS bernama SiCOVID-19 itu bisa diakses via link aplikasi SIG lainnya, Badan Pusat Statistik BPS membangun Sistem Informasi Geospasial-BPS dalam bentuk website. Situs itu menyajikan berbagai informasi terkait dengan data statistik Indonesia dalam bentuk peta. Alamat situs web BPS itu adalah peta yang disajikan ada 2 jenis utama yaitu Peta Interaktif dan Peta Analog. Peta Interaktif terdiri atas 1 Peta Tematik peta statistik yang menyajikan informasi dengan tema sosial dan kependudukan, pertanian serta ekonomi; dan 2 Peta Indeks yang menyajikan kerangka wilayah kerja statistik dalam bentuk spasial. Sementara Peta Analog merupakan kumpulan peta tematik yang disimpan dalam format siap laman publik bisa mengakses data inflasi tiap kota di Indonesia yang tersajikan dalam peta. Data statistik kemiskinan, pertanian, pertambangan, kependudukan, dan lainnya di setiap daerah juga bisa dilihat melalui Ina-Geoportal yang beralamat di juga menjadi contoh aplikasi SIG di Indonesia. Situs ini dibangun oleh Badan Informasi Geospasial BIG untuk menyediakan Informasi Geospasial Dasar IGD. Situs ini menyediakan peta tematik kebencanaan, peta batas desa, peta sebaran covid-19, peta kelautan dan lingkungan Indonesia, serta masih banyak lagi. Program Satu Peta Indonesia juga menjadi salah satu contoh aplikasi Sistem Informasi Geografis. Portal satu peta dibentuk pemerintah Indonesia untuk keperluan beragam jenis kebijakan. Presiden Jokowi meluncurkan geoportal kebijakan satu peta Indonesia pada Desember 2018 resmi Geoportal Kebijakan Satu Peta beralamat di Portal ini memuat 85 peta tematik yang mencakup 7 tema besar, yakni batas wilayah, kehutanan, perencanaan ruang, sarana prasarana, perizinan dan pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan, serta kawasan khusus dan transmigrasi. Ketujuh tema tersebut tersebar di 34 Provinsi yang menjadi kewenangan 19 Kementerian/Lembaga yang terlibat sebagai Walidata IGT. Namun, akses data hanya dibuka bagi pihak berwenang Sistem Informasi Geografis Ada sejumlah komponen pembentuk SIG. Sejumlah komponen tersebut terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu perangkat keras hardware komputer, perangkat lunak sofware, dan manusia sebagai pengolah data sekaligus pengguna sistem dalam SIG. Penjelasan terkait tiap kategori komponen itu, sebagaimana dikutip dari Modul Geografi X KD dan 2020 terbitan Kemdikbud, adalah sebagai berikut. 1. Perangkat keras HardwarePerangkat keras yang menjadi komponen SIG berupa perlengkapan yang mendukung kerja sistem ini. Perangkat keras terdiri dari seperangkat komputer CPU, monitor, printer, digitizer, scanner, plotter. Perangkat keras lainnya yang mungkin juga digunakan adalah plastik transparan dan ballpoin warna transparan. Bagian-bagian dari perangkat hardware beserta fungsinya CPU Central Processing Unit perangkat utama komputer untuk pemrosesan instruksi dan program. VDU Visual Display Unit layar monitor untuk menampilkan hasil pemrosesan CPU. Disk drive bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program. Tape drive bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan. Digitzer alat mengubah data teristris menjadi data digital digitasi. Printer alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relatif kecil. Plotter berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapi keluarannya lebih lebar. 2. Perangkat lunak Software Perangkat lunak SIG berupa program-program yang mendukung kerja sistem ini, seperti input data, proses data, dan output data. Contoh perangkat lunak SIG adalah Mapinfo, Arcview, R2V, ArcInfo dan sebagainya. 3. Manusia User/brainwareManusia sebagai pengguna SIG brainware bertugas menjadi pelaksana proses pengumpulan, analisis, publikasi data geografis. Manusialah yang mengolah data dari lapangan, untuk selanjutnya diproses atau didigitalisasi pada sistem SIG, sehingga dapat digunakan untuk keperluan tertentu sesuai dengan fungsinya. Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis Meskipun menjadi salah satu bentuk inovasi termaju dalam metode pengumpulan data geografis, SIG tidak hanya mempunyai sejumlah keunggulan, melainkan juga beberapa kelemahan. Adanya faktor kemajuan teknologi dalam SIG membuat ia tidak mudah untuk antara keunggulan SIG adalah informasi atau data bisa dikelola dalam format yang lebih jelas; pengumpulan data bisa lebih murah dibandingkan melalui survei lapangan; pengelolaan data menjadi jauh lebig fleksibel; data bisa diubah secara cepat berikut tampilannya ketika ada informasi baru; serta data dapat dipanggil kembali dan diulang dengan itu, keunggulan SIG lainnya ialah data spasial dan non spasial dapat dikelola secara bersamaan; analisis data bisa dilakukan secara efisien; data yang sulit ditampilkan secara manual bisa dipresentasikan melalui gambar 3 dimensi; hasil pengolahan dan analisis data bisa untuk pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Di sisi lain, sejumlah kelemahan SIG seperti memerlukan SDM dengan kemampuan tinggi di bidang TIK; karena sistemnya besar, sulit untuk mengaturnya; membuka peluang terjadinya plagiasi; pengembangan sistem informasi butuh waktu tidak sebentar; memerlukan pelatihan bagi operator dan programmer ahli IT yang menanganinya. SIG dapat mempresentasikan data geografis dari dunia nyata permukaan bumi ke layar monitor komputer. Oleh karena itu, SIG sama halnya dengan lembaran peta dalam bentuk digital, yang padat akan informasi. Sebagai sebuah sistem, gambaran umum tahapan kerja SIG meliputi 3 proses. Penjelasan tentang ketiga tahapan itu adalah berikut ini. 1. Masukan Input DataMasukan data adalah fasilitas di SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan data dari mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan dapat dipakai dalam SIG. Masukan data ini terdiri atas sumber data dan proses memasukkan data. Pertama, sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain Data Pengindraan Jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun, jika berupa citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah dilakukan koreksi seperlunya. Data Teristris/lapangan ialah data yang diperoleh langsung dari pengukuran lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau hasil perhitungan saja. Data Peta atau data yang sudah dalam bentuk peta siap digunakan dalam SIG melalui komputerisasi. Data-data dalam peta itu dikonversikan ke dalam bentuk digital. Kedua, Proses pemasukan data. Ada 2 jenis data yang di input dalam SIG yaitu Data spasial. Untuk memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu digitasi dan penyiaman scanning. Data atribut, yakni suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. 2. Proses Pengolahan DataProses pengolahan data dalam SIG meliputi manipulasi dan analisis. Ia merupakan aktivitas yang meliputi proses membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel basis data, mengisi serta menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah atau mengedit data, dan membuat indeks untuk setiap tabel basis data. 3. Keluaran Output DataTahap ini berupa penyajian data yang berfungsi menayangkan informasi atau hasil analisis data SIG. Tampilannya bisa berupa peta, tabel, grafik, bagan, hingga hasil perhitungan. Melalui informasi itu, pengguna dapat melakukan analisis terhadap informasi sebagai bahan dalam membuat perencanaan maupun pengambilan kebijakan. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya .