Harmoniseni, Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), fiural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi. Bentuk ragam hias figuratif adalah bentuk ragam hias berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan
Seni tradisi adalah seni yang menjadi bagian hidup masyarakat suatu suku bangsa tertentu. Pada awalnya seni tradisi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari acara atau upacara ritual, baik di lingkungan istana maupun di kalangan masyarakat suatu saat dapat saja seni tradisi musnah, lenyap ditelan zaman tidak lagi ditampilkan, disebabkan keengganan dan ketidakmauan masyarakat untuk melestarikan maupun mengikuti tradisi Patih sabrangan, wayang gedog. mungkin gagrag MangkunegaranSeiring dengan perkembangan zaman yang mana kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berimbas pada meningkatnya taraf hidup masyarakat, tingkat kemakmuran yang semakin tinggi dengan efek adanya kompetisi di berbagai bidang menuntut adanya efisiensi, kepraktisan dalam segala hal, serba instan, praktis, dari sinilah bermula semakin memudarnya seni tradisi yang semakin kurang diminati masyarakat. Diperlukan kearifan dari para pemangku kepentingan di bidang seni tradisi untuk menyiasati perubahan tersebut dan rasa memiliki serta kepedulian masyarakat sehingga seni tradisi tetap diminati masyarakat, menjadi kebanggaan Juga Pengaruh Wayang dalam Karya Sastra, Tokoh dan Watak Karakter Wayang Kulit Jawa Budaya Asli IndonesiaSeni Rupa Tradisi ini dikelompokkan menjadi karya seni rupa dua dimensi tradisi, karya seni rupa tiga dimensi tradisi, dan karya seni kriya Karya Seni Kriya TradisiSeni kriya adalah cabang seni rupa yang proses pembuatannya sangat memerlukan keahlian yang tinggi craftsmanship, sehingga seniman hampir tidak dapat menyisihkan perhatiannya untuk berekspresi. Seni kriya termasuk seni rupa terapan applied art/useful art yang lebih mengedepankan aspek nilai guna dan keindahan/estetika bagi kehidupan manusia. Aspek kegunaan atau fungsi menyangkut nilai praktis dari produk kriya, sehingga proses pembuatannya memerlukan pertimbangan seperti kenyamanan, keluwesan keindahan, diperoleh apabila mempertimbangkan faktor ergonomi, yakni dalam rancangannya memperhitungkan ukuran dan bentuk yang sesuai dengan ukuran proporsi anatomi manusia. Aspek keluwesan diperoleh apabila rancangannya mempertimbangkan fungsi benda kriya, hubungan antara bentuk benda dengan nilai keamanan berkaitan juga dengan faktor ergonomi yaitu agar tidak mencelakakan atau melukai pemakainya. Aspek keindahan atau estetika juga berperan penting dalam merancang sebuah benda kriya. Nilai keindahan akan memberi makna kebanggaan bagi pemilik atau pemakainya. Aspek bahan berpengaruh pada penentuan teknik, bentuk dan kualitas dari benda kriya yang dibuat. Pemakaian bahan alami seperti kulit, kayu, kapas dan sebagainya umum seni kriya tradisi selain mempertimbangkan aspek di atas juga yang paling penting adalah pertimbangan aspek filosofis. Contohnya pada wayang kulit, pembuatnya harus memahami betul tentang aturan baku pakem pembuatan wayang kulit, mulai dari menggambar/menyeket, mempola figur wayang kulit, memahat, mewarnai, finishing akhir dan sebagainya, pembuat harus mengikuti pedoman baku pembuatan wayang kulit perubahan bisa berlaku apabila wayang kulit yang dibuat merupakan karya kreasi baru, gubahan atau karya tradisi memiliki aturan baku. Dalam menenun tradisi pun, seorang penenun juga terikat dengan aturan baku tersebut, seperti misalnya dalam penentuan motif tenunan, seperti tampak pada tenunan ulos dan tradisi pun memiliki motif-motif baku sesuai daerah masing-masing, seperti motif Lasem, Banyumas, Pekalongan, Surakarta, Madura, dan Hias ornamen tradisi juga memiliki aturan baru pakem sesuai daerahnya masing-masing. Seperti motif hias pada ukiran yang diterapkan pada produk furniture misalnya kursi, meja, almari, dan tempat tidur. Motif ukirannya antara lain Jepara, Bali, Pajajaran, Palembang, Minangkabau, Batak, Kalimantan, ukiran Asmat, dan Toraja. Masing-masing memiliki bentuk motif hias ornamen beragam hasil seni tradisi di Indonesia sudah sepatutnya untuk dijaga, dilestarikan, dikembangkan dan dijadikan sumber kebudayaan nasional Juga Pengertian Wayang Kulit, Budaya Jawa Asli Indonesia yang Mendunia Disukai Kaum BuleWayang KulitWayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang berkembang khususnya di wayang dari kata Ma Hyang, artinya menuju kepada roh spiritual, dewa atau Tuhan yang Maha Esa. Namun ada juga yang mengartikan “bayangan”, bahasa Inggrisnya shadow plays, permainan bayangan, puppet artinya wayang kulit dilakukan oleh seorang dalang, sebagai narator dialog dari tokoh pewayangan yang dimainkan, diiringi dengan orkestra musik gamelan yang dimainkan oleh sekelompok pengiring/nayaga dan nyanyian oleh wayang dilakukan dibalik kelir layar yang terbuat dari kain putih, disoroti lampu listrik dahulu lampu minyak yang disebut blencong. Para penonton melihat bayangan yang jatuh di atau cerita pewayangan diambil dari naskah Mahabharata, Ramayana dan cerita oleh Badan PBB UNESCO ditetapkan sebagai “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 7 Nopember fisik, wujud wayang kulit dibuat dari lembaran kulit kerbau yang telah disamak. Lembaran kulit kerbau tersebut lalu dipahat dengan menggunakan tatah besi berujung runcing dalam berbagai bentuk dan ukuran serta berbeda membuat lubang ukiran pada lembar kulit, mewarnai, menghias dengan motif ornamen yang telah baku, merekonstruksi, memasang bagian anatomi tubuh wayang seperti tangan, lengan bagian atas dan siku, disambung memakai sekrup kecil terbuat dari tanduk Juga Pengertian Wayang, Asal-Usul Wayang Kulit sebagai Seni Pertunjukkan Budaya Asli IndonesiaSumber wawasan seni dan desain jilid 1
Contohhasil karya motif hias tiga dimensi atau 3D antara lain patung, seni ukir, relief candi, wayang golek, miniatur, dan sebagainya. D. Jenis Motif Hias Nusantara Jenis Motif Hias adalah semua bentuk dekorasi yang dipakai untuk menghias atau memperindah bidang, baik dalam bentuk 2 dimensi berupa gambar hiasan dan anyaman ukiran, maupun 3
Pagelaran wayang kulit oleh dalang terkemuka di Indonesia, Ki Manteb Sudarsono. Wayang kulit Hanacarakaꦮꦪꦁ​ꦏꦸꦭꦶꦠ꧀ adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang berasal dari kata “Ma Hyang” yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna “bayangan”, hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak blencong, sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang lakon, penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar. Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem standard tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan gubahan. Beberapa cerita diambil dari cerita Panji, maupun kisah Rohani dari agama Islam, Kristen, Hindu, Budha. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal seven November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat. Pembuatan [sunting sunting sumber] Proses pembuatan wayang kulit. Wayang kulit dibuat dari bahan kulit sapi yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, per buah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 10 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda. Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang sengaja dibuat hingga berlubang. Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerakkan bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront. Jenis-jenis wayang kulit berdasarkan daerah [sunting sunting sumber] Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya. Wayang Kulit Cengkok Kedu Wayang Kulit Gagrag Yogyakarta Wayang Kulit Gagrag Jawa Timur Wayang Kulit Gagrag Surakarta Wayang Kulit Gagrag Banyumasan Wayang Kulit Gagrag Jawa Timuran Wayang Kulit Purwo Ponorogo Wayang Krucil Wayang Klitik Wayang Kancil Wayang Suluh Wayang Kulit Bali Wayang Kulit Banjar Borneo Selatan Wayang Palembang Sumatra Selatan Wayang Betawi Jakarta Wayang Kulit Cirebon Jawa Barat Wayang Kulit Sasak Lombok Wayang Kulit Madura sudah punah Wayang Siam Kelantan, Malaysia Dalang wayang kulit [sunting sunting sumber] Dalang yang sedang memainkan dua Gunungan, figur khusus yang digunakan sebagai pembuka dan penutup pertunjukan wayang kulit. Dalang adalah bagian terpenting dalam pertunjukan wayang kulit wayang purwa. Dalam terminologi bahasa Jawa, dalang halang berasal dari akronim ngudhal piwulang . Ngudhal artinya membongkar atau menyebar luaskan dan piwulang artinya ajaran, pendidikan, ilmu, informasi. Jadi keberadaan dalang dalam pertunjukan wayang kulit bukan saja pada aspek tontonan hiburan semata, tetapi juga tuntunan. Oleh karena itu, disamping menguasai teknik pedalangan sebagai aspek hiburan, dalang haruslah seorang yang berpengetahuan luas dan mampu memberikan pengaruh baik pada permainan tersebut. Dalang-dalang wayang kulit yang mencapai puncak kejayaan dan melegenda antara lain almarhum Ki Tristuti Rachmadi Solo, almarhum Ki Narto Sabdo Semarang, gaya Solo, almarhum Ki Surono Banjarnegara, gaya Banyumas, almarhum Ki Timbul Hadi Prayitno Yogyakarta, almarhum Ki Hadi Sugito Kulonprogo, Yogyakarta, Ki Soeparman gaya Yogyakarta, Ki Anom Suroto gaya Solo, Ki Manteb Soedharsono gaya Solo, Ki Enthus Susmono, Ki Agus Wiranto, almarhum Ki Suleman gaya Jawa Timur, almarhum Ki Sugino Siswocarito gaya Banyumas. Sedangkan pesinden yang legendaris adalah almarhumah Nyi Tjondrolukito. Lihat pula [sunting sunting sumber] Daftar Tokoh Wayang Ketoprak Ludruk Wayang golek Wayang orang
c Motif Hias Geometris Motif hias geometris ini merupakan batik dengan motif yang ornamenya tersusun secara geometris. Motif hias geometris atau sering disebut juga ilmu ukur mulanya muncul karena faktor teknik dan bahan. Pada kriya anyaman serat membujur dan melintang membentuk motif hias yang geometris, yaitu serbalurus, lengkung atau lingkar.
SyaratKenyamanan Hasil Seni Kriya . Kenyamanan merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh karya benda kriya. Dalam hal desain, kenyamanan dari penggunaan karya seni kriya disebut ergonomis. . wayang golek. d). seni fotografi. 1990, "Sejarah Seni Rupa Eropa", IKIP Semarang Press, Semarang. Agus, 1986, "Seni, Desain dan Teknologi
Motifhias pada karya seni rupa tiga dimensi melambangkan nenek moyang atau lambang kesaktian. D. Motif Ilmu Ukur. Motif ilmu ukur yang tertera pada karya seni rupa tiga dimensi berupa bentuk-bentuk tumpal, pilin berganda meander, dan swastika. Salah satu acuan motif hias ilmu ukur terdapat pada periuk tertutup dari Makasar, pada hiasan rumah Toraja.
Motifragam hias yang merupakan varian antara pola meander dan pilin adalah motif | Rozi Senirupa.
wayang Wayang sebagai karya seni rupa Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pertunjukan wayang kulit purwa memiliki berbagai macam seni yang terkandung didalamnya antara lain; seni musik, seni drama, seni sastra, dan seni rupa. Rupa wayang merupakan medium pokok dalam pakeliran wayang kulit purwa, disamping pokok lainnya
.
  • lm90dihp9c.pages.dev/292
  • lm90dihp9c.pages.dev/734
  • lm90dihp9c.pages.dev/957
  • lm90dihp9c.pages.dev/810
  • lm90dihp9c.pages.dev/254
  • lm90dihp9c.pages.dev/807
  • lm90dihp9c.pages.dev/964
  • lm90dihp9c.pages.dev/882
  • lm90dihp9c.pages.dev/900
  • lm90dihp9c.pages.dev/28
  • lm90dihp9c.pages.dev/267
  • lm90dihp9c.pages.dev/596
  • lm90dihp9c.pages.dev/845
  • lm90dihp9c.pages.dev/355
  • lm90dihp9c.pages.dev/560
  • wayang merupakan hasil motif hias seni rupa